Kamis, 10 Januari 2013

from the deep of my heart ;)

Dahulu semua indah. iya dahulu. Semua janjimu, berhasil melelehkan hati yang sudah lama beku. Sudah 2 tahun lamanya. Namun tak satupun janji yang kau ucapkan kau realisasikan dihadapanku. Sampai kapan aku harus menunggu? Sampai kapan aku harus melawan jauhnya jarak, sakitnya rindu, pilunya sendiri? Sampai kapan? Kau tak mengerti apa yang aku rasakan, apa yang aku pikul sendirian, aku hanya ingin teman. Salahkah aku memintamu menemani hidupku?

"iya ndud, secepatnya.." Hanya itu yang bisa kau ucapkan setiap harinya.

Tapi bagaimanakah dengan hati ini yang kau janjikan sedari dulu? 2 tahun lalu kau minta secepatnya, setahun yang lalu, kau bilang secepatnya, sampai detik ini kau ucapkan kata-kata yang sama. Aku bukan tipikal orang yang sabar, yang selalu mau menerima janji palsu. Bukan. Aku hanya seorang wanita biasa, aku wanita dengan rasa trauma besar dengan kebohongan, dengan harapan palsu, dengan janji palsu. Aku trauma. Apa aku salah?

Kau yang membuatku jatuh cinta, kau yang berjanji mengkhitbahku dari 2 tahun yang lalu, kau yang berhasil membuatku percaya kembali dengan cinta, namun kau juga yang meragu saat ini, kau juga yang membuatku menunggu lama, kau juga yang mengulur-ulur waktu, kau juga yang mengalihkan pembicaraan ini. Apa salahku ya Allah. 

Aku wanita kuat. Kuat kau sakiti. 

"Aku ingin membahagiakan orang tuaku dulu, urusan wanita, perempuan itu nanti saja.." Itu yang kau ucapkan padaku beberapa hari yang lalu.

Dalam hatiku aku hanya bisa pasrah. Bagaimana bisa kau memintaku dengan kata-kata ta'aruf dulu, jika sampai saat ini kau tidak siap? Bagaimana bisa? Kau lebih pintar dalam agama, kau harusnya tau seorang wanita yang kau ajak ta'aruf itu jangan kau biarkan menunggu lama. Apa kau serius dengan semua perkataanmu?Apa kau serius dengan janjimu?

"Kau aja janji mengirimiku DVD dari beberapa bulan yang lalu, tapi belum kau kirimkan sampai detik ini. Kau bilang aku pengobral janji, tapi kamu gag menepati janjimu sendiri." Itu yang kau katakan padaku beberapa menit yang lalu.

Aku menunggumu bertahun-tahun. Menunggu janjimu 2 tahun yang lalu.

Baiklah jika memang itu mau kamu. Aku juga tidak bisa memaksa keadaan ini. Niatmu mulia, ingin membahagiakan orang tuamu. Aku menghargaimu. 


Semua biarlah berlalu. Mungkin memang ada yang harus kuperbaiki dalam hidupku. Mungkin memang belum saatnya Allah mengabulkan semua yang aku butuhkan. Dan kuputuskan untuk menyudahi semuanya, kuputuskan untuk berhenti menunggu semua yang tidak pasti. 


Tulisan ini kubuat dengan menahan sakitnya hati, diiringi isak tangis, kau tak kan pernah mengerti bagaimana berada dalam posisi seperti ini. Kau tak kan pernah mengerti bagaimana aku memperkenalkan kamu pada keluargaku dahulu, bagaimana aku bilang aku sangat mencintaimu pada mereka, dan bagaimana aku menginginkan dirimu untuk menjadi suamiku. Iya, itu dulu. 

Aku tak kan pernah tahu dengan siapa aku akan melepaskan masa lajangku. Bisa denganmu, atau dengan pria lain di luar sana. Semua itu kuserahkan pada Allah semata. 


Namun sampai saat ini, aku masih mencintaimu. 



Aku berpesan padamu, dengan siapapun kau akan menikah nanti, tolong jangan kau biarkan dia menunggu  dalam waktu yang lama, jangan kau ucap kata-kata ta'aruf untuk mengikatnya sedangkan dirimu sendiri belum siap. Ta'aruf itu kata-kata suci, cinta adalah kesucian, kesungguhan cinta itu bukan bagaimana kau mengucapkannya pada seorang wanita. Tapi adalah bagaimana kau bertamu kerumah wanita itu, dan berani meminta si wanita pada wali nikahnya secara langsung. Itulah cinta yang sesungguhnya.........................................

:')







Tidak ada komentar:

Posting Komentar