Kamis, 27 Desember 2012

Cara Mengawetkan Arthropoda (Serangga dan non-serangga)


   Awetan arthropoda terdapat 2 jenis, yang pertama adalah menggunakan awetan kering (biasanya untuk serangga) dan awetan basah (biasanya untuk arthropoda non-serangga).
·         Awetan Kering
Seluruh botol sampel yang berisi serangga yang diperoleh dari lapangan masing – masing diberi label berdasarkan waktu, tempat dan alat pengambilan. Serangga yang berukuran kurang dari 1 mm, dilakukan pengopsetan dengan menggunakan kuas untuk merentangkan sayap maupun antena. Setelah dilakukan pengopsetan serangga kemudian dilakukan mounting yaitu memasang serangga dengan cara menempelkan pada kertas atau menusuk langsung di bagian thoraks serangga.
Serangga yang berukuran lebih dari 1 mm dilakukan mounting dengan cara menusukkan jarum serangga pada bagian thoraks (dada), sedangkan untuk serangga yang berukuran kurang dari 1 mm dilakukan mounting dengan cara menempelkan serangga pada kertas. Setelah itu serangga dikeringkan di dalam almari pemanas (oven) dengan temperatur 450C selama kurang lebih 1 minggu. Setelah kering serangga diidentifikasi kemudian diberi label yang tertera nama famili, lokasi pengambilan sampel, waktu pengambilan sampel, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dan nama kolektor kemudian disusun dalam wadah koleksi.

Jarum dan Label

Oven serangga

Hasil mounting

Ukuran serangga lebih dari 1 mm

Ukuran serangga kurang dari 1 mm



·         Awetan Basah
Arthropoda tanah selain serangga (laba-laba dan Colembolla) diawetkan dengan menggunakan alkohol 70% yang dimasukkan kedalam botol sampel. 


Semua itu bertujuan untuk memudahkan kita dalam identifikasi arthropoda. Semoga bermanfaat. Informasi ini saya dapatkan dari LIPI Bogor.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar